Posts

Showing posts from August, 2018

Aku dan Airmata

Pernahkah kau lelah berdo'a? Bingung ingin bercerita dengan siapa Keadaan menyiksa nyawa tanpa sapa Tidak ada pilihan selain mengeluarkan airmata; Tidak bahasa lisan, ataupun tulisan Sangat bermaknalah tiap buliran; Buliran air mata yang deras mengalir begitu saja Dan seketika aku menyadari siapa aku Dan bagaimana diriku Menyedihkan! Memilukan! Tidak lebih dari kucing yang terjepit Sakit yang berakit-rakit Sendu yang melejit Dan kekuatan yang menyempit Yogyakarta, 31 August 18.

Dendam Part 10. (Toloonggg..... !!!)

Fanessa merajuk padaku untuk menemaninya pergi berbelanja.  “Ok”  kataku.  Hari itu tampak terang, sinar mentari tersenyum riang di antara birunya awan.  Aku mengendarai sepeda motor bersama Fanessa menuju  mall  terdekat dari kampus. Ya memang sengaja  hari ini hanya berdua saja, tidak bersama Rena;Ia sedang sibuk  ngedate  dengan seseorang;aku pikir ini tidak penting juga untuk aku perbincangkan.  Siang yang terang dengan pemandangan jalanan yang sesak dipadati sepeda motor, mobil, dan segala jenis kendaraan lainnya;termasuk  orang-orang yang mengendarai sandal jepitnya;yang berjalan dengan sabar ingin menyebrang dari trotoar. “Akhirnya sampai juga “ Segera Fanessa dan aku melepas kancing jaket satu persatu serta meletakkan helm pada batang spion. Fanessa memang gadis yang kaya;jadi wajar saja ia banyak membeli barang-barang  branded ;sementara aku? ya cukup menemani saja!. Untung saja Fanessa royal. Ia menraktirku makan siang yang sekaligus aku sebut ‘sarapan’. Tentu kare

Dendam Part 9 (Ah Sudahlah)

Kakiku bergontai di atas lantai, mataku samar-samar melihat ruangan, dinding bercat hijau itu seolah menjadi kodok-kodok yang mengadakan perkumpulan atau pesta dansa; lututku memar biru lebam. Mataku nanar, kemudian berlinang derai air mata lagi-lagi mengadu pada baju yang aku kenakan selain pada seluruh pipiku. “Hai bangsat, aku kutuk kau sengsara seumur hidupmu” “Hah, ?apa ?bilang apa kau wanita anjing?” Pertanyaan itu menampar keras pada gendang telingaku, aku ingin meraih gelas yang bercecer di meja di antara piring, mangkok, dan sendok serta perkakas lainnya dan melemparkan kearah wajahnya. Ibuku sengaja belum merapikannya. Ya jelas belum ! bagaimana mungkin membereskan hal-hal semacam itu. Ibuku sekarang sudah sehat dari penyakit menahunnya dan sibuk  pergi ke ladang. Pagi buta ketika fajar mulai mengantuk  ibuku sudah memasak terlebih dahulu, kemudian tepat ketika ayam-ayam berkokok cepat-cepat ibu menyiapkan selendang bercorak lurik, menyiapkan sabit, dan keperlu

Puisi Gila

Aku ingin gila sementara Biar saja otak tak ingat apa-apa Ketawa-ketiwi tak berharga Yang jelas aku bahagia.                             24 August 'Yogyakarta.

Puisi Untuk Pujangga

Aku mengaggumimu wahai pujangga; Katamu bak aroma surga terhirup masa; Manis  penuh pesona membingar dirasa; Aku menyukai duhai pujangga; Lihai penamu menuliskan keindahan cinta; Memuji segala tentang diriku; Dan menuliskan segala yang melekat ditubuhku; Tapi aku membencimu oh pujangga; Kau memutarbalikkan fakta lewat kata; Mendustai diriku dengan puisi cinta; Menipuku dengan rayuan di tiap bait nya; Ingin ku curi pena ditanganmu; Supaya tidak kembali menipu; Dan tak akan ada lagi gadis yang pilu ; Pilu seperti diriku karena dirimu.

Baju Baru Raja

Image
Di sebuah negeri terdapat seorang raja yang senang sekali dengan pakaian baru. Raja selalu memakai pakaian yang baru   nan mewah setaip harinya, entah dilapisi emas   atau berllian   pada balutan kainnya. Setiap hari Raja bercermin di depan kaca dan   bergaya menerka-nerka baju yang dikenakan. Pernah suatu hari kedatangan dua orang tamu yang mengaku seorang designer baju ternama yang datang dari negeri seberang. Katanya mereka sangat professional dalam mendesign   baju para raja-raja. Dua lelaki tersebut menawarkan jasa kepada raja tentang design terbaru dan termegah sepanjang masa. Kedua lelaki tersebut mengatakan bahwa baju itu nantinya akan dipadu-padankan dengan berlian-berlian yang indah dan yang lebih unik kata dua lelaki itu adalah bahwa baju ini hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang baik, jadi sangat cocok untuk mengetahui siapa yang benar-benar baik dalam mengabdi raja dan siapa orang jahat disekitarnya, ,aka akan mudah mengetahui siapakah yang pengkhianat. Raja setuju de

R(s)(i)endu

Masih saja aku menyangkalnya Aku katakan tidak padanya Kata mereka aku rindu Tentu saja tidak begitu Bukan rindu Tapi sendu Beberapa hari tanpa kabarmu Setiap hari memandang bayangmu Tidak sanggup aku meraba Sekali lagi Ini sendu, bukan rindu Mataku yang selalu melihatmu Mataku yang penuh hadirmu Tapi tidak bertemu ragamu Sengaja membuat luka dihatiku 14, August 18 'Yogyakarta

Dendam Part 8 ( Indonesia dan Donita)

Donita dan teman sekalasnya patuh saja mengikuti perintah dari dosen, segera membuka buku halaman 31 yang sudah siap di meja masing-masing. “Grekkkkkk “ suara pintu, ah ternyata ada manusia yang datang tanpa permisi  Sultan masuk kelas, tanpa perasaan bersalah Sultan mengucek-ucek matanya, mengusap-usap mukanya yang kucel.  Semua orang yang berada di ruangan 303 lantai tiga menengok memusatkan pandangan matanya ke arah Sultan, untung saja dosen sedang berada di toilet. Sebagian orang di kelas mengolok-olok Sultan karena mukanya kusut, mereka yakin Sultan belum mandi, Sultan seperti iblis tak berdosa, Sultan tersenyum nyinyir, meski memang sebenarnya bibirnya terlihat manis;mukanya seolah tak berdosa, ia tidak segera membuka buku yang seharusnya ia kerjakan, Sultan menundukkan kepala, meletakkan tangan kanannya di atas meja, persis raut wajah manusia setelah bercinta semalaman, lunglai dengan kepuasan hakiki seperti yang dilihat Donita pada adegan film-film barat. “Uhuk, uhuk.. “

Dendam Part 7 ( Bocah Berbaju Frozen)

Banyak berbagai profesi di dalam rombongan festival itu, akan tetapi profesi itu hanya berupa tipuan, pemanis dan penyemangat para anak-anak TK, PAUD, juga Playgroup. Jelas saja; sang pilot terlihat masih kecil, bahkan diikuti ibunya dibelakang. Takutnya si anak menangis merengek meminta susu botolnya;sang dokter perempuan nampak pucat kekurangan vitamin, ada juga yang memakai seragam tentara tapi badannya sangat kurus, masih banyak  profesi lainnya, hampir saja aku khilaf  menertawai sejadi-jadinya melihat bocah yang memilih mengenakan seragam guru namun kaos-kakinya kanan berwarna  pink,  dan yang kiri berwarna hijau. Aku tidak tau pasti, apakah itu disengaja atau memang ibunya keliru memasangkan ke kaki anaknya.  Festival ini menjadi sajian khusus untuk masyarakat setempat untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik  Indonesia (HUT RI) yang diadakan satu kali dalam setahun. Biasanya orang-orang akan berkumpul di pusat kota berbondong-bondong berbaris dipinggir jalan terlihat sep

Dendam Part 6 ( Cerita Malam Hari)

“Hentikan,  aku mohon hentikan semua ini” aku memohon dengan isak tangis yang tak henti-henti air mataku mengucur di pipi hingga membanjiri diriku sendiri. Seolah aku berenang dalam airmataku, bening, hangat dan menyimpan perasaan yang mendalam. “Kamu itu hanya merepotkan orang, kamu tidak layak hidup” kata wanita bertubuh tinggi dan berambut lurus itu mengataiku dengan sangat kasar, bahkan seolah ingin meludah di wajahku “Kamu tidak mengerti apa yang aku lakukan, kamu hanya mengetahui sisi burukku saja” aku menjelaskan sedari tersedu-sedu menahan sakit yang luar biasa, bukan sebuah sakit yang butuh rujukan ke rumah sakit, kemudian  dirongtsen , atau  ct scan  kemudian di duga-duga diagnosanya, dan disuntik, kemudian dipasang infus yang kata dokter akan membuat lebih baik , jauh lebih dari itu, tapi sebuah  kepedihan hati yang laranya tiada terjelaskan. Bahkan untuk sebuah pahitnya empedu itu tidak mampu mewakili. “Hei Jalang, enyahlah, cepat, muak aku melihat wajahm