Posts

Showing posts from September, 2020

“Kenapa harus AKU yang dipermasalahkan?” tanya si ‘ANJAY’

Image
  Sumber Gambar: Kompas.com Well guys, sebenarnya aku agak geli ya pertama kali d engar fenomena adanya peraturan baru tentang tidak diperkenankannya menggunakan kata ‘ anjay ’. Padahal sebenarnya banyak loh kata lain yang sepadan, misalnya anjir, dancuk, anying, dsb ., tapi kenapa yang dipilih (dilarang)   harus aku? “kata si Anjay ”—Xixixixi canda guys.. mana bisa Anjay ngomong, kecuali ANJAYni teman kos saya.   Sebenarnya bisa dibilang aku sangat kontra dengan larangan penggunaan kata tersebut. LOH KENAPA? Maap-maap kate ni ye bukan bermaksud melawan pihak KOMNAS PA . Masalahnya kalau aku tilik dari ilmu bahasa versi aku (ceile) kata anjay itu tidak sesempit itu artinya— KOMNAS PA menganggap kata anjay adalah sebuah umpatan. Padahal   menurutku Anjay itu bisa sekelas dengan kata FUCK dalam bahasa inggris. Kata tersebut sangat multitafsir seperti fuck . Bahas kata fuck dulu yuk. Dan sebelum lanjut ke pembahasan, menurut gue kata anjay itu sama halnya dengan kata fuck y

Tersesat di Dunia Lain Part 3

Image
    Terus menyusuri jalanan yang ada, kami sampai di sebuah Gardu PLTA. Di sini kami tambah kebingungan karena tetap saja tidak menemukan yang kami tuju. Yang lebih aneh lagi, selain kompas tidak berfungsi, google maps juga tidak dapat berfungsi, gue dan temen-temen dibuat kebingungan dan celingukan dengan tatapan mencekam sekaligus merinding. Kami memutuskan tetap melanjutkan perjalanan, tidak fokus untuk ke waduk, yang ada dipikiran gue dan temen-temen intinya gimana caranya bisa keluar dari jalanan tengah hutan. Sialnya ban motor salah satu rombongan kita ada yang bocor, jadi kami menyetir agak pelan-pelan. Di sini ditemukan kejanggalan baru lagi, anehnya meski ban bocor tetap bisa jalan biasa meski perjalanan jauh sekali. “Loh loh…” “Bro, bukannya ini yang tadi?” tadi yang dimaksud adalah samping jembatan lokasi pertama saat kami membuka google mapa. Aneh banget sumpah Bro…karena kami semakin merinding, kami tetap melanjutkan perjalanan, dan anehnya sampai 3 kali kami hanya

Tersesat di Dunia Lain Part 2

Image
  LANJUT YAA.. Buat kalian yang belum baca part 1 dimohon baca terlebih dahulu, bukan promo juga sih, ya biar nyambung aja; nggak kayak hubungan gue sama doi—eak.   Well , jadi gue dan temen-temen setelah melihat dua anak kecil yang tidak berpakaian di tepi jalan itu masih terus melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan tersebut kanan kirinya adalah hutan jati, gobloknya gue dan teman-teman di sini nggak kepikiran ‘sejauh itu’, sejauh itu   I mean ya masa ada anak-anak tidak berpakaian main ditengah hutan—kayak mustahil banget nggak sih? Sorry gaya tulisan gue blepotan, gue aja kalau mengingat-ingat masih kayak yang ‘uwu’ gitu, hahaha. Kita terus melanjutkan perjalanan, anehnya sepanjang perjalanan terasa sangat jauh dan tidak sampai-sampai pada jalanan yang ramai. Pada akhirnya di tepi jalan kami menemukan sebuah bangunan tua, mungkin bisa dibilang itu adalah bekas kantor dinas perhutani, kantor tersebut dikelilingi banyak ilalang dan di bawah pohon besar, di depan kantor te