“Kenapa harus AKU yang dipermasalahkan?” tanya si ‘ANJAY’

 


Sumber Gambar: Kompas.com

Well guys, sebenarnya aku agak geli ya pertama kali dengar fenomena adanya peraturan baru tentang tidak diperkenankannya menggunakan kata ‘anjay’. Padahal sebenarnya banyak loh kata lain yang sepadan, misalnya anjir, dancuk, anying, dsb., tapi kenapa yang dipilih (dilarang)  harus aku? “kata si Anjay”—Xixixixi canda guys.. mana bisa Anjay ngomong, kecuali ANJAYni teman kos saya.

 Sebenarnya bisa dibilang aku sangat kontra dengan larangan penggunaan kata tersebut. LOH KENAPA? Maap-maap kate ni ye bukan bermaksud melawan pihak KOMNAS PA. Masalahnya kalau aku tilik dari ilmu bahasa versi aku (ceile) kata anjay itu tidak sesempit itu artinya—KOMNAS PA menganggap kata anjay adalah sebuah umpatan. Padahal  menurutku Anjay itu bisa sekelas dengan kata FUCK dalam bahasa inggris. Kata tersebut sangat multitafsir seperti fuck. Bahas kata fuck dulu yuk. Dan sebelum lanjut ke pembahasan, menurut gue kata anjay itu sama halnya dengan kata fuck yang tergolong sebagai slang words

TAHUKAH kamu kalau fuck itu bisa digunakan untuk mengekspresikan banyak situasi yang beragam loh, it can be positive or negative, it depends on the context. Misal saja kata tersebut keluar dari seorang pendaki saat melihat pemandangan yang indah dari puncak gunung, berarti tafsir kata fuck tersebut menunjukkan sebuah kekaguman. Lain lagi kalau kata fuck itu diucapkan saat memakai baju baru dan berjalan kaki di pinggir jalan lalu terciprat air hujan dari mobil yang melaju; nah itu baru bisa dianggap misuh-misuh alias umpatan.  Eh eh ada lagi konteks lain, kalau kata fuck itu diucapkan berkali-kali oleh seseorang yang sedang bercinta berarti itu artinya puas—loh kok tau? Hayoo… dih kayak belum pernah nonton film barat aja—melet.

NEXT… begitu halnya dengan kata anjay, menurutku anjay bisa dianggap sebagai  umpatan atau justru sangat berkebalikan. LOH gimana bisa berkebalikannya? kan itu kategorinya tidak sopan? JARE SOPO? Lak jaremu to? hehe

Ehm… Kalau anda pernah muda, dan mudamu adalah pada abad 21 maka kamu akan ngerti deh sebagian orang justru mengungkapkan keakrabannya dengan diawali  dan diakhiri kata anjay, misal nih ya

Anjay gue ga lihat”

“Gue nggak bisa, Anjay

Contoh dua kalimat di atas meski menggunakan kata anjay, belum tentu anjay yang dikatakan dianggap sebagai bentuk umpatan oleh si penerima atau pendengar, bisa saja justru oleh sang pendengar direspon dengan sangat hangat dan manis, ketawa ngaak-ngakak misalnya—dan catat, boleh jadi mereka tanpa merasa tersakiti sediktipun.

Contoh nyata lagi, misalnya saja ada seorang lelaki yang melihat mobil keren seperti yang dia idamkan dan berkatalah

Anjay Bro keren banget” (Anggap aja yang ngomong orang Jakarta)

“Wow, that’s fucking beautiful” (Anggap aja yang ngomong orang Amerika)

Kata Anjay di atas justru sangat berbeda dengan tafsir KOMNAS PA—sebagai kata umpatan, dan justru kalau diganti dengan diksi lain bisa jadi justru sense nya dirasa kurang ngena atau justru hilang. Sama halnya dengan kata fuck, kata tersebut seolah sudah dijudge sebagai kata yang dalam tanda kutip mengarah ke hal negatif. Padahal menurutku, ehm… OKE kita masuk ke kesimpulan. Ya, menurutku mau pakai bahasa apapun tergantung konteksnya, tergantung audiencesnya. Jika menggunakan kata anjay dengan penerima atau pendengar yang tidak merasa itu adalah hal yang demikian—sebagaimana yang dimaksud KOMNAS PA (sebuah kata umpatan), ya sah-sah saja, toh tidak merugikan, asal konteksnya pas saja. Menurut kalian gimana?


It's my opinion sih, krn bagi aku terlalu subjektif banget masalah ini. Kalau pun sebagian orang menganggap itu hal buruk sah-sah saja. 

It just my opinion, you can drop your comment below…

 

Comments

  1. Betul sekali. Anjay terlalu abstrak untuk didefinisikan sebagai umpatan. Seperti kata jancuk yg kadang malah kita pakai sebagai ungkapan kekaguman atau malah kadang bisa sebagai kata yg justru menggambarkan kedekatan emosional. Jancok, saiki pinter koe.. Atau anjay, saiki koe pinter. Saya kadang bersama temen yg udh akrab bgt mlah pisuh2 an, tp itu bukan berarti umpatan. Itu mnrt saya panggilan sayang dan romantis e pertemanan dan kita memakai pisuh an dgn pemaknaan yg sama.
    Anjay menurut saya bermakna banyak tergantung kondisi kita melafalkan ketika dlm kondisi apa dan dimaknai oleh siapa. Mungkin hubungan kita dgn komnas Pa belum pada level konco kenthel"koncoakrab' jd dia sensi dgn kata itu.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jenis-Jenis Novel

Tips-Tips Menulis Praktis Dengan Rumus (7W+1H)

Tips-tips Bagi Aktor Pemula Dalam Teater.

Hutan Pinus Mangli, Magelang