Tips-Tips Menulis Praktis Dengan Rumus (7W+1H)
Yeay guys
kali ini Pena Saurus mau berbagi tips-tips Menulis dengan Praktis untuk kalian
(termasuk PR bagi Pena Saurus juga nih sebenarnya) ala Ari Kinoysan Wulandari
yang sudah banyak sekali melahirkan karya-karya inspiratifnya, baik fiksi atau
pun nonfiksi;Unforgettable Tokyo, Love Banget Sama Rasulullah dan lain
sebagainya. Ilmu ini saya peroleh
saat beliau mengisi kuliah di kelas saya. Beliau menyampaikan dengan sangat runtut,
jelas, dan juga mudah dipahami dengan PPT yang ia paparkan pada saat itu. Ia bercerita mengenai pengalamannya selama
jadi Penulis dan menyampaikan tips-tips menulis praktis dengan rumus 7W+1H yang ia terapkan
selama ia menulis. Nah langsung aja yuk
ke bagian pembahasan (kalian bisa cari sendiri tentang Ari Kinoysan Wulandari).
Next sebelum memasuki rumus 7w+1h kita harus tau
dahulu Apa sih nulis praktis itu? Menurut Ari Kinoysan Menulis Praktis
adalah
§
Menulis singkat 1-2 halaman.
§
Dapat dibaca sekali duduk sampai selesai.
§
Memuat tema yang aktual di masyarakat.
§
Singkat, padat, menarik, dan tidak terduga.
§
Penulis perlu pandai memilih kosakata agar
tulisan cukup termuat dalam hlm yang singkat.
Selama ini
kita hanya tau 5W+1H. Nah penasaran apa 2W tersebut, yuk kita ulas satu-persatu
rumus 7W+1H dari Ari Kinoysan tersebut, check it down:.
1. W1 (What)
W yang pertama WHAT atau APA. Apa
ini menerangkan sesuatu yang ditulis. Penulis harus dengan jelas mengungkapkan
apa yang dituliskan. Kalau kita menulis tentang PESANTREN A; maka dalam draft
tulisan sekurangnya muncul keterangan dari pesantrentersebut.
Misalnya: Pesantren A adalah pesantre nmodern dengan
1000 santri putradan putri. Santri putri berjumlah 600, santri putra berjumlah
400
2. W2 (Where)
W yang kedua WHERE atau DI MANA Di mana ini menerangkan tempat dari
sesuatu yang ditulis. Penulis harus dengan jelas menyebut tempat yang
dituliskan.
Kalau kita menulis tentang PESANTREN A;
maka dalam draft tulisan sekurangnya muncul keterangan dari pesantren tersebut.
Misalnya: Pesantren A beradadi Gunung Kidul,
tepatnyadi Jalan Wonosarikm 17. Tempatnyasangat indah, tenang, sejuk, dan
damai. Para santri senang belajar di sini.
3. W3 (Who)
W yang ketiga WHO atau SIAPA. Siapa ini menerangkan orang/pihak/pelaku dari
sesuatu yang ditulis. Penulis harus dengan jelas menyebutkan pelaku dari
sesuatu yang dituliskan.
Kalau kita menulis tentang PESANTREN A;
maka dalam draft tulisan sekurangnya muncul keterangan dari pesantren tersebut.
Misalnya: Pesantren A merupakan pesantren modern setingkat
SMA. Anak-anak yang sudah lulus SMP dapat melanjutkan pendidikan di Pesantren
A, setelah lolos mengikuti seleksi ujian masuk.
4. W4 (When)
W yang keempat WHEN atau KAPAN. Kapan ini menerangkan kapan peristiwa dari
sesuatu yang ditulis. Penulis harus dengan jelas menyebutkan waktu dari sesuatu
yang dituliskan.
Kalau kita menulis tentang PESANTREN A;
maka dalam draft tulisan sekurangnya muncul keterangan waktu tertentu yang
ingin dijelaskan dari pesantren tersebut.
Misalnya: Pesantren A menganut sistem pembelajaran
mandiri. Santri mengikuti program dan kurikulum dari pemerintah ditambah
program internal dari pesantren. Oleh karena itu, waktu belajar di pesantren
lebih lama daripada sekolah biasa. Selain itu, santri juga menginap di asrama
dan diberikan izin pulang ke rumah selama dua hari setiap bulan.
5. W5 (Why)
W yang kelima WHY atau MENGAPA. Mengapa ini menerangkan penyebab dari
sesuatu yang ditulis. Penulis harus dengan jelas menyebutkan alasan-alasan dari
sesuatu yang dituliskan.
Kalau kita menulis tentang PESANTREN A; maka
dalam draft tulisan sekurangnya muncul alasan pentingnya siswa belajar di
pesantren tersebut.
Misalnya: Belajar di Pesantren A sangatlah penting.
Selain santri tetap dapat mengikuti kurikulum pembelajaran dari pemerintah,
santri juga mendapatkan pendidikan agama secara memadai. Fasilitas dan sarana
prasarana yang komplit juga turut menjadi pendukung kemudahan belajar di
Pesantren A.
6. W6 (What Next)
W yang keenam WHAT NEXT atau APA BERIKUTNYA. Apa berikutnya ini
menerangkan sesuatu yang menjadi kelanjutan dari sesuatu. Penulis harus mampu
menerangkan dalam tulisannya apa yang akan terjadi setelah serangkaian peristiwa
yang diterangkannya.
Kalau kita menulis tentang PESANTREN A;
maka dalam draft tulisan sekurangnya muncul sesuatu yang tidak terduga dari
uraian sebelumnya.
Misalnya: Pesantren A ini sangat modern dan maju.
Kalau kita masuk ke areal pesantren, kita akan disuguhkan pada pemandangan masjid
yang besar dan bagus. Kelas-kelas yang rapi dengan fasilitas lengkap. Semua
ruangan yang ada menggunakan wifi, sehingga santri tetap bisa mengakses
informasi kapan saja. Ruang-ruang olahraga, ruang istirahat, asrama, dan semua
sarana prasarana di sini sangat memadai. Sungguh sangat berbeda kalau kita
bandingkan dengan pesantren lainnya. Apalagi pesantren ini tergolong baru.
7. W7 (Wow)
W yang ketujuh WOW…! atau SERUAN
WOW…! Wow ini menerangkan kesenangan pembaca terhadap tulisan yang dibacanya.
Penulis harus mampu membuat pembaca berseru Wow…! Karena ending yang tidak
disangkanya.
Kalau kita menulis tentang PESANTREN A;
maka dalam draft tulisan sekurangnya muncul alasan pentingnya siswa belajar di
pesantren tersebut.
Misalnya: Tahukah anda, semua fasilitas Pesantren A
dibangun bukan dari dana para santri; tetapi dana dari para donatur. Jadi,
belajar di pesantren ini dapat dipastikan semua bebas biaya. Hanya ada syarat
khususnya, santri diwajibkan mengabdi setahun di pesantren setelah lulus SMA,
baru bisa melanjutkan kuliah.
8. H (How)
H berarti HOW atau BAGAIMANA. Bagaimana ini menerangkan tata cara
tertentu dari sesuatu yang dituliskan.
Kalau kita menulis tentang PESANTREN A;
maka dalam draft tulisan sekurangnya muncul bagaimana cara mendaftar dan
mengikuti kegiatan belajar mengajar di pesantren tersebut.
Misalnya: Calon santri yang hendak belajar di
Pesantren A sebaiknya segera mendaftar di bulan April hingga Juni setiap
tahunnya. Nilai dari ujian sekolah tingkat SMP hanyalah sebagai pendukung,
karena untuk masuk Pesantren A ini setiap calon santri akan mengikuti
serangkaian tes ujian masuk. Persyaratan dan model aturan selama pendidikan di
Pesantren A dapat diakses di website pesantren.
Comments
Post a Comment