Teknik dan Metode Penerjemahan.


A.    Pengertian dan Jenis-Jenis Teknik Penerjemahan.
Teknik penerjemahan. Menurut Molina dan Albir  adalah  sebuah cara yang digunakan dalam mengalihkan bahasa dari  (BSu) ke dalam  (BSa) yang diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa ataupun kalimat. Sedangkan pada Collins English Dictionary Teknik penerjemahan merupakan suatu  hal yang bersifat praktis yang langsung berkaitan dengan permasalahn praktis penerjemahan dan pemecahannya daripada norma maupun pedoman penerjemahan tertentu. Dalam sebuah penerjemahan menurut Molina dan Albir teknik-teknik penerjemahan memiliki 5 karakteristik, yaitu :
1.                   Teknik diklasifikasikan dengan perbandingan pada teks BSu.
2.                   Teknik berada tataran mikro.
3.                   Teknik tidak saling bekaitan tetapi berdasarkan konteks tertentu.
4.                   Teknik bersifat fungsional.
5.                   Teknik Bersifat fungsional
Di bawah ini 18 jenis-jenis teknik menurut Molina dan Albir yang akan Penulis uraikan secara singkat beserta contohnya.

Yaitu suatu teknik dimana penerjemah mengubah struktur kalimat agar dapat memperoleh terjemahan yang benar.
BSu: I have no control over this condition.
BSa: Saya tidak dapat mengendalikan kondisi ini.

Yaitu suatu teknik dimana penerjemah mengubah sudut pandang, fokus, atau kategori kognitif dalam kaitannya dengan BSu.
BSu: The cat is big.
BSa: Kucingnya tidak kecil.

Yaitu suatu teknik dimana unsur budaya BSu diubah ke dalam budaya Bsa

BSu: It is sultan palace.
BSa: Itu adalah keraton.

Yaitu suatu teknik penerjemahan yang menambahkan detail informasi yang tidak terdapat dalam teks BSu.
BSu: Many Japanese comes to Indonesia this year.
BSa: Banyak warga negara Jepang datang ke Indonesia tahun ini.

Yaitu suatu teknik dimana penerjemah meminjam suatu kata atau ungkapan dari BSu, peminjamannya dapat berupa peminjaman murni (pure borrowing) atau dapat dinaturalisasikan (naturalized borrowing).
a.              Pure borrowing
BSu: Internet
BSa: Internet
b.         Naturalized borrowing
BSu: Focus, Music
BSa: Fokus, Musik

              Yaitu penerjemahan harfiah atau berdasarkan arti leksikaldari sebuah kata atau frasa dalam BSu ke BSa.
BSu: She is the new assistant manager.
BSa: Dia adalah asisten manajer yang baru.

Yaitu suatu teknik penerjemahan yang menggantikan posisi unsur informasi atau efek stilistika dalam BSu pada bagian lain dalam BSa karena tidak dapat di realisasikan pada bagian yang sama dalam BSa.
BSu: Enter, Stranger, But take heed of what awaits the sin of greed.
BSa: Masuklah, Orang asing, Tetapi berhati-hatilah terhadap dosa yang harus ditanggung orang serakah.

Yaitu suatu teknik penerjemahan dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata untuk mengekspresikan makna suatu kata.
BSu: I drink a glass of coffee.
BSa: Saya meminum segelas kopi

Yaitu suatu teknik penerjemahan yang menggunakan padanan sementara yang jauh dari konteks aslinya, teknik sering muncul dalam penerjemahan judul film, buku, dan novel.
BSu: And then there were none
BSa: Sepuluh orang negro

Yaitu suatu teknik penerjemahan dimana penerjemah menggunakan istilah yang sudah umum digunakan dalam BSa.
BSu: Sincerely yours
BSa: Hormat kami

Yaitu suatu teknik penerjemahan dimana penerjemah mengubah istilah asing yang bersifat khusus menjadi lebih umum yang dikenal dalam BSa.
BSu: Flat, Vehicle.
BSa: Apartemen, Becak.

Teknik ini berkebalikan dengan generalization. Yaitu suatu teknik penerjemahan yang menggunakan penjelasan yang lebih konkrit dan jelas pada BSa.
BSu: Rice.
BSa: Padi, Gabah, Beras, atau Nasi (Pemilihan makna tergantung konteks).

Yaitu suatu teknik penerjemahan yang menambah unsur-unsur linguistik dalam teks BSa agar lebih sesuai dan mudah dipahami.
BSu: I am in
BSa: Aku ikut

Yaitu suatu teknik penerjemahan yang yang menyatukan atau mengumpulkan unsur-unsur linguistik yang ada dalam BSu.
BSu: Are you sleepy?
BSa: Ngantuk?

Yaitu suatu teknik penerjemahan yang menekankan pada pemadatan teks dari BSu ke dalam BSa.
BSu: The month of fasting for moslem
BSa: Ramadhan

Yaitu teknik yang digunakan dalam pengalihbahasaan dengan cara mengubah unsur-unsur linguistik ke dalam paralinguistik atau sebaliknya.
BSu: the both Japanese bows each other (paralinguistik)
BSa: kedua orang jepang itu saling salam

Yaitu suatu teknik penerjemahan yang mengganti unsur-unsur linguistik atau paralinguistik yang mempengaruhi variasi linguistik. Misalnya perubahan textual tone, style, geographical dialect, dan social dialect.
BSu: Give it to me now!
BSa: Berikan barang itu ke gue sekarang!
r)       Description
Teknik penerjemahan yang mengganti istilah dalam BSu dengan deskripsinya dalam Bsa. Teknik ini digunakan  ketika suatu istilah dalam BSu tidak memiliki istilah yang sepadan dalam BSa.
BSu :I like Getuk
BSa :Aku suka Getuk, kue yang terbuat dari ketela dibuat dengan cara dihaluskan terlebih     dahulu.

B.     Pengertian dan Macam-macam Metode Penerjemahan
Metode merupakan cara yang digunakan untuk melakukan sesuatu untuk mendapatkan target yang ingin dicapai, dan arti lainnnya dalam Macquarie Dictionary adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu. Jadi metode penerjemahan merupakan rencana dan cara yang sistematis dalam melakukan penerjemahan.
Dalam masalah metode penerjemahan Newmark mengajukan dua kelompok metode penerjemahan, pertama metode yang penekannanya terhadap bahasa sumber (BSu), kedua metode yang memberikan penekanan terhadap bahasa sasaran (BSa). Peter Newmark mengidentifikasi metode-metode tersebut menjadi 8 macam, dan metode tersebut digambarkan dalam bentuk diagram V, yakni sebagai berikut :

 Dari diagram V diatas akan lebih dijelaskan secara rinci dibawah ini :
1.      Metode Penerjemahan kata-demi-kata 
Metode ini  merupakan penerjemahan baris demi baris dengan BSa langsung dibawah Bsu. Urutan kata dipertahankan dan kata-katanya diterjemahkan secara  tunggal dengan maknanya yang paling umum, diluar konteks.  Biasanya metode ini digunakan untuk menafsirkan teks yang sulit sebagai proses pra-penerjemahan.

BSu : Look, little guy, you all shouldn’t be doing that.
BSa : Lihat, anak kecil, kamu semua harus tidak melakukan itu.

2.      Metode Penerjemahan Penerjemahan Harfiah ( Literal Transalation )
Metode ini merupakan konstruksi gramatikal  BSu yang dikonversi ke padanan BSa terdekatnya, akan tetapi kata-kata leksikalnya masih diterjemahkan secara tunggal, diluar konteks, dan biasanya digunan sebagai proses pra-penerjemahan, hal ini menunjukkan masalah yang perlu dipecahkan.

BSu : Look, little guy, you all shouldn’t be doing that.
BSa : Lihat, anak kecil, kamu semua seharusnya tidak melakukan itu.

3.      Metode Penerjemahan Setia   ( Faithful Transalation )
Metode ini mencoba memproduksi makna kontekstual BSu dengan masih dibatasi oleh struktur gramatikalnya. Dalam penerjemahan ini juga kata-kata yang yang bermuatan budaya dialihbahasakan, tetapi penyimpangan dari segi tata bahasa dan pilihan kata masih tetap dibiarkan, sehingga kadang-kadang terjemahannya masih terasa asing dan kaku.

BSu : Inces is too well aware that she is fat
BSa : Inces menyadari terlalu baik bahwa ia  gemuk.

Terjemahan diatas menggunakan metode faithful transalation sehigga masih sangat terasa kaku, akan lebih bagus lagi jika disempurnakan menjadi “ Inces sangat sadar bahwa Ia gemuk “.

4.      Metode Penerjemahan Semantik (Semantic Transalation) 
Metode ini sangat berbeda dengan metode penerjemahan setia, penerjemahan semantic lebih luwes dan memperhatikan nilai estetik (aspek keindahan dan kealamiahan) dari teks BSu. Penerjemahan ini juga  lebih fleksibel  serta mengkompromikan makna selama masih dalam batas kewajaran.

BSu : He is a book-worm
BSa : Dia (Laki-laki) seorang yang suka membaca.

5.      Adaptasi (Adaptation)
Adaptasi merupakan metode penerjemahan yang paling bebas. Metode ini biasanya digunakan terutama untuk drama (komedi) dan puisi yang tetap memepertahankan tema, karakter, alur. Tetapi dalam penerjemahan ini terjadi peralihan budaya BSu ke budaya BSa.

Contohnya penerjemahan drama ‘Hamlet’ karya Shakespeare

6.      Metode Penerjemahan Bebas (Free Transalation)
Metode ini mereproduksi materi tanpa cara, atau isi tanpa bentuk yang asli. Biasanya terjemahan tersebut merupakan parafrasa yang lebih panjang dari yang asli.

BSu : The flowers in the garden.
BSa : Bunga-bunga yang tumbuh di taman.

7.      Metode Penerjemahan Idiomatik (Idiomatic Transalation)
Meteode ini memproduksi pesan asli, tetapi cenderung mendistorsi nuansa makna dengan memilih koloqualisme dan idiom yang tidak terdapat dalam bahasa aslinya.

BSu : I can relate to that.
BSa : Saya tidak mengerti maksudnya.

8.      Metode Penerjemahan Komunikatif ( Communicative Transalation )
Metode penerjemahan komunikatif  merupakan upaya untuk menghasilkan makna kontekstual dari aslinya sedemikian rupa, baik itu dari segi isi maupun bahasa yang digunakan supaya mudah diterima dan dipahami oleh pembaca.
BSu :Beware the dog
Bsa : Awas anjing galak.

Bibliografi :
Emzir. Teori Pengajaran Terjemahan. Jakarta: Rajawali Press, 2015.
Fatawi, M. Faisol. Seni Menerjemah. Malang: UIN Malang Press, 2009.
Machali, Rochayah. Pedoman Bagi Penerjemah(Panduan Lengkap bagi anda yang menjadi Penerjemah. Bandung: Kaifa, 2009.
Kardimin. Pintar Menerjemah (Wawasan Teoritik dan Praktek). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.


Comments

Popular posts from this blog

Tips-Tips Menulis Praktis Dengan Rumus (7W+1H)

Jenis-Jenis Novel

Tips-tips Bagi Aktor Pemula Dalam Teater.

Hutan Pinus Mangli, Magelang