Romantisme Hidup
Kesunyian itu terperanjat menuju alunan musik;
Musik itu memainkan peran melodi syahdu
Kesunyian malam itu sedikit terusik
Ia ingin berlari dan mencari sambil lalu
Angin malam mengetuk pelan dan berbisik
Diamlah, dan berbaiklah kau menelanjangi
kisahmu
Kesunyian itu memanyunkan bibirnya yang epik
Mendengarkan angin malam yang mahaguru
Nyawa kesunyian itu menjadi lebih sunyi
Angin malam mendustai rasa ‘sunyi’
Ia menerpa caranya sendiri dan melupakan
tentang ‘sunyi’
Hingga ia lupa kesunyian itu menjadi sangat
‘sunyi’
Kesunyian itu turut berduka atas
terlewatnya barisan lagu
Ia meratapi dan sekedar merasa mengaggumi
Sedangkan angin malam itu tenang tanpa pilu
Ia membiarkan kesunyian membelenggu diri.
Semakin jelas antara sunyi dan angin malam
Ada garis perbedaan diantara kebahagian
mereka
Yogyakarta, October 18’ 18
Comments
Post a Comment