Love aku, aku too!



"Aku tidak akan mendustaimu, seperti engkau mendustaiku, aku pun akan singgah dihatimu meski engkau meninggalkanku, dan terakhir, aku akan mati dengan membawa nafas terakhirku yang masih menghembuskan cintamu, sementara engkau akan bahagia dengan pilihan hidupmu”
Sungguh kalimat  yang melankolis untuk didengar wanita secantik dirinya. Aku sampai hati melihat drama film itu;Sungguh malang wanita dalam drama itu. Wanita dalam drama itu pasti akan iri jika saja mengetahui kisah percintaanku;tentu saja. Yashh my name is Rani;nama panjangku adalah Rani mawar putri.

Mawar, untaian kata yang indah untuk pemilik hati yang indah
Harumnya laksana angin pagi menyambut pagi hari
Aku berada dalam pinangan hatimu, Kasih
Sekaligus dalam tawanan  tahta cinta yang murni

Itu merupakan puisi pertama yang ia kirimkan melalu surat oleh Septa;tidak terlalu tampan, tapi ia memiliki popularitas tinggi di SMA-ku.  Diam-diam ia berkutat menaruh rasa pada diriku semenjak aku kelas 11 awal.  Bangku di depan perpustakaan  sekolah itu menjadi saksi bisu  antara dia dan aku. Saat aku duduk memakan  siomay untuk menunggu hujan reda. Ia lewat begitu saja. “dasar cowok sombong”  ungkapan itu aku panahkan pada Septa. Bagaimana tidak, hari sudah sore, tapi ia membiarkan aku duduk menunggu hujan, selaku lelaki yang baik, harusnya ia berkata “Nunggu hujan ya, dek? Ayo kalau bareng”. Ia tahu persis kalau aku tetangga desa, setidaknya kita saling tau, tidak harus kenal;aku menggerutu.
Tapi keadaan itu berubah, saat aku kelas 11 awal, cerita awalnya terlalu panjang, aku tidak perlu menceritakan sedetail yang aku rasa. Septa lelaki yang senang membuatkan puisi untukku, ia menjadwalkan 2 kali dalam satu minggu mengirimku surat beserta puisi di dalamnya.

Aku meletakkan raga ini pada bumi
Aku menyimpan  hati ini pada-mu
Aku menyimpan rapat bayangmu
Aku, aku tak henti mencintai;
Mencintaimu dalam rindu;
Rindu yang aku miliki setiap waktu

Hingga dalam setahun tak terhitung jumlah puisi yang aku terima, saat genap setahun kita memadu rasa, seperti perihal kertas puisinya;cinta ini mulai usang, dan tidak tertata. Puisi-puisi itu mulai surut, seni berbahasa Septa yang aku terima tak lagi terjadwal. Namun bukan tangannya yang telah patah, atau pena kekasihku telah rusak, apalagi karena ia tak mencintaiku. Aku mendustainya, seperti dalam drama yang pernah ku lihat.  Aku mencintainya;Roy. Teman semasa SD itu membuat hatiku berbunga-bunga. Seperti namaku;mawar. Aku serasa menjadi bunga yang indah saat aku berselingkuh dengannya. Ia memang  tidak pernah menuliskan puisi, dan surat yang indah dengan irama bahasa yang halus nan sastrawi, tetapi Roy memetikkan senar gitar untukku. Ia akan memainkan jemarinya pada senar gitarnya saat kita berjalan menyusuri debur ombak pantai, menyanyikan lagu saat berada pada tingginya gunung yang menjulang, dan membuatku tertawa saat berada di bibir sungai yang sering kita kunjungi. Aku diam-diam mengkhianati Septa, persis seperti dalam drama yang pernah ku lihat.
Pernah suatu hari yang cerah, tepatnya dihari senin. Hari itu seluruh siswa dan guru bersiap baris atas nama penghormatan. Aku berpapasan dengan Septa. Ia menatapku ringan, tanpa ada rasa benci terhadapku. Ia memberi senyum termanisnya untukku, aku tidak mengerti “apakah sindiran terhadap seorang pengkhianat?apakah ketulusan hati yang tidak berpamrih”
Aku melanjutkan berjalan menuju lapangan. Saat aku kembali di kelasku, tertulis 2 kata di lembaran  kecil yang terletak di laciku. Surat itu tanpa nama pengirim, aku tau persis tulisan ini;Septa. “Love you”  aku sadar 2 kata ini memiliki segudang makna, aku sudah mengkhianatinya, tapi bahkan aku memang belum mengakhiri kisah cinta ini, ia pun juga tidak menggugatku. Aku menjawab dalam lubuk hatiku “Love you too”. Tidak bisa aku pungkiri, hati ini terbagi rata menjadi dua, aku mencintai Septa-ku yang lugu, sederhana dan bersahaja dengan popularitas kecerdasannya, tetapi aku juga mencintai sepenuh hati Roy kekasih baruku yang pandai membuatku tertawa dan menjelajahi dunia dengan caranya.

Comments

Popular posts from this blog

Tips-Tips Menulis Praktis Dengan Rumus (7W+1H)

Jenis-Jenis Novel

Tips-tips Bagi Aktor Pemula Dalam Teater.

Hutan Pinus Mangli, Magelang