Every Human have good Side.


Aku persembahkan  bahasa lain untuk Tuhan selain sebuah do’a, selawat, pujian lainnya, dan lainnya, yaitu bahasa puisi. Seperti yang telah aku katakan sebelumnya, puisi adalah bahasa keindahan. Karena aku tidak pandai berdo’a dan tak fasih membaca kitabNya maka aku tuliskan puisi.

Dengan bibir yang gemetar aku mengingat namaMU
Dahaga yang menahun mengering ditenggorokan
Relung hati  ini terombang ambing oleh waktu
Jiwaku lapar akan pujian
Sifatku yang tamak penuh kekejiaan
Kedengkian yang puas menodai jiwa manusia
Air luka membasuh hati yang teramat menjijikan
Hingga manusia teramat asing pada kata ke-Tuhanan
Gelisah, gundah, resah, tidak sirna jua sebelum  menemukan sebuah cinta
Cinta terhadap Tuhan yang akan membawa ke sebuah ketentraman
Setiap dzikir lirihnya bernafaskan rindu padaNya
Setiap nafas yang berhembus mengalun tenang  terngiang namaNya.






Sejatinya setiap manusia itu memiliki ” kebaikan”. Bahkan aku sangat yakin bahwasanya setiapkali manusia melakukan kesalahan, hatinya akan merasa hanyut dalam rasa menyesal, entah itu sedikit menyesal atau sangat menyesal. Coba kamu bayangkan hal-hal buruk yang  pernah kamu lakukan dan menurut kamu ingkar. Apakah hatimu merasa biasa aja?atau merasa bersalah? Tidak harus islam! jenis agama apa pun mengenal perihal benar dan salah. Kenapa masih banyak yang salah jikalau sejatinya mereka pun tau itu “SALAH”.  Ada banyak kemungkinan sebabnya, tapi menurut saya adalah karena kita  belum menyadari kalau itu salah. “Belum Sadar” bukan karena tidak tau kalau itu salah, kemungkinan kedua manusia sudah menyadari tetapi belum takut dengan Tuhan, terakhir sudah sadar, sudah takut, tetapi menyepelekan hal-hal semacam itu. Bahkan sewajarnya orang yang tidak beragama pun mengetahui hukum ‘APA YANG KAMU TANAM, ITULAH YANG TUMBUH’ dari pepatah tersebut sudah sangat ketara bahwa apa yang dilakukan sekarang akan dituai kelak yang akan datang.
Pernah ada saatnya manusia menangis, menangis hingga sangat menangis atas apa saja yang pernah dilakukan, kadang menyalahkan takdirnya, itulah cermin saat manusia belum bisa bersyukur, sebenarnya tiap manusia ingin sekali berdeka
tan dengan Tuhan selain dengan kematian, hanya saja terdapat banyak alih yang menyebabkan manusia berdosa, dan itu pun terjadi karena manusianya sendiri. Tuhan memberikan pilihan di dunia ini, ibaratkan kita belanja ke pasar, semua terpapar, bahkan sering ditawar-tawarkan, namun kadang tidak sesuai ekspetasi ketika di rumah, kita bahkan membeli sesuatu yang tidak seharusnya. Yapss Tuhan banyak memberi pilihan, namun manusia itu sendiri keliru memilihnya. Wabilkhusus untuk diriku sendiri, banyak kesadaran yang belum aku takuti.
Saat manusia mulai menyadari, meratapi setiap buih kesalahan yang diperbuat apalah jadinya. Hanya seonggok manusia yang di tendang sedikit saja tersungkur. Banyak kebimbangan-kebimbangan yang menjadikan manusia berpikir keras, banyak rintangan-rintangan yang terjadi yang menimbulkan manusia bersabar. Hal yang paling dahsyat untuk menjadikan iba terhadap diri sendiri adalah kematian, terbungkus kain kafan bagi yang muslim, ada juga agama lain yang melaksanakan kremasi, yang dahulunya cantik, tampan akan dikubur di dalam tanah sendirian, yang dahulu kaya raya, cerdas selangit alhasil dibakar jasadnya dan menjadi abu. Miris !
Tulisan di atas bukan sebuah ceramah, atau untuk memotivasi, hanya sekadar merenungi tentang selama ini “many questions saved in my heart and my mind”. Saya peruntukkan untuk diri saya sendiri, jika ada manfaatnya ambil saja, jika tidak mohon lupakan dan jangan jadikan alasan untuk kalian berbuat sesuatu yang tidak bermanfaat.


Comments

Popular posts from this blog

Jenis-Jenis Novel

Tips-Tips Menulis Praktis Dengan Rumus (7W+1H)

Tips-tips Bagi Aktor Pemula Dalam Teater.

Hutan Pinus Mangli, Magelang