Hikayat Si Dungu Majikan Kambing
Beri aku pertanyaan ! cepat ! supaya aku tidak kelihatan dungu. Sulaiman membentak-bentak dirinya sendiri. Ia muak mendengar kata “Idiot”, “stress” bahkan sering sekali disebut dungu. Sulaiman memang lugu dan sederhana. Kesehariannya hanya merumput membawa arit dan selalu membawa caping. Pakainnya yang compang-camping terkesan kumuh serta kampungan. Sedangkan teman-temannya selalu rapi tidak sepertinya. Teman-teman sebayanya bersekolah dan sudah kelas dua SMA. Dalam satu desa hanya dia yang berhenti tamatan SD saja. Oh iya tapi memang begitu. Ku rasa dia memang patut disebut dungu. Lah bagaimana tidak? Dalam perkalian satu sampai seratus saja tidak khatam. Haahaha penulis boleh menertawakan sedikit ya Man. Man, pintar dalam aritmatika bukan segalanya—carilah kunci kesuksessan yang lain. Sulaiman sering sekali seolah mendapat wahyu. Tepatnya bisikan setan;dia bukan Nabi, ah bercanda saja kau ini. Hahaha tertawa lagi. Jangan dianggap lucu, ini sebu...