FUC*ING YEAH
“Ah tolol,” kata Sipon. Sipon berjalan tak tentu arah sambil menendang-nendang kerikil yang ia temui. Bahkan ia sepertinya lupa kalau sepatunya mulai ‘mangap’ minta lem biru, ah barangkali merah. “Shit, Anjing” berkali-kali Sipon melontarkan kegelisahannya. “Kau pikir kau siapa?” Sipon bertanya-tanya, lalu sebentar-sebentar tertawa. “Aku beli jabatanmu, berapa? Ha? atau aku beli emakmu yang bekas DPR supaya kau terlihat seperti anjing yang najis di mata orang alim, Jawab? Jawab?” Sipon jalannya semakin sempoyongan, bukan karena mabok anggur merah, atau whisky . Hanya saja ia dimabokkan dengan orang-orang disekitarnya dahulu. Sumpah serapahnya terus keluar dari mulutnya. Bagi orang lain yang melihatnya itu ‘aneh’ tapi baginya ia puas, ia puas mengeluarkan apa yang perlu dikeluarkan, semacam ‘ tai yang lama mengendap di dubur akhirnya keluar ’. Hahahaha. Dasar Sipon ! "Jangan menatapku aneh Njing” Sipon membentak an...